Injil (bahasa Yunani: ευαγγέλιον, euangelion – yang berarti Kabar Baik; bahasa Arab: إنجيل, Injīl; bahasa Inggris: Gospel). Injil berarti pewartaan rasuli tentang hidup dan karya Yesus terutama wafat dan kebangkitannya yang merupakan kabar baik. Mulanya Injil belum berarti tulisan melainkan kabar baik lisan. Baru pada abad kedua dipakai utuk menyebut kitab tertulis.
Proses terbentuknya Injil:
TAHAP 1 : Hidup publik Yesus sebagai asal-usul
TAHAP 2 : Pengalaman para murid tentang terang Kebangkitan melihat pribadi Yesus yang baru
TAHAP 3 : Terbentuknya tradisi-tradisi dengan pembahasan, penulisan, dan penerusan tentang kebangkitan tersebut
TAHAP 4 : Pengumpulan tradisi-tradisi serta cerita-cerita yang beredar mengenai kisah sengsara, kisah mukjizat, perumpaan-perumpaan, kisah asal-usul serta kehidupan Yesus bersama para murid oleh para penginjil
Kitab-Kitab Injil terdiri dari empat buku yaitu Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Keempat Injil ini sebagian besar berisi cerita-cerita yang langsung mengenai Yesus. Semua Injil itu berhenti dengan berita atau cerita tentang Yesus yang menampakkan diri setelah wafat dan di salib dan bangkit dari dunia orang mati.
Injil Sinoptik
Dari keempat Injil, ada Kitab yang dikategorikan sebagai Injil Sinoptik yaitu Matius, Markus, Lukas. Kata sinoptik berasal dari kombinasi dari bahasa Yunani συν (syn = bersama) dan οψις (opsis = melihat) untuk menandakan bahwa isi dari ketiga Injil tersebut dapat dilihat berdampingan. Karena ketiga Injil tadi hampir bersamaan dan ada kemiripannya maka disebut Injil Sinoptik. Injil sinoptik sering kali menulis kisah yang sama tentang Yesus, tetapi dengan penjelasan dan panjang yang berbeda, tetapi memiliki urutan yang sama dan banyak menggunakan kata yang sama.
Matius di tempatkan pertama bukan karena kitab ini di tulis lebih dahulu, tetapi dalam garis penggenapan injil sesuai dengan amanat Yesus Kristus. Jemaat menempatkan Injil dalam bimbingan Roh Kudus dan dalam rangka penggenapan amanat Kisah Para Rasul 1:8. Gereja telah menempatkan kitab Injil Matius sebagai yang pertama yang dialamatkan kepada orang Yahudi. Kemudian di susul dengan Injil Markus yang pencampuran Yahudi dan Romawi (Samaria) dan dialamatkan kepada bangsa Yahudi yang ada di Roma yang kebanyakan juga campuran Yahudi dan Romawi. Lukas ditempatkan di urutan ke-tiga yaitu kitab yang dialamatkan kepada bangsa Yunani. Dengan demikian penyusunan kitab telah di susun sedemikian rupa dan di bawah bimbingan Roh Kudus, demi penggenapan rencana Allah.