Pax et Bonum

Kamis, 27 Januari 2022

Akulah Musim Semimu



akulah bunga yang paling kau tunggu untuk bersemi kekasih...

cintaku dan cintamu akan bersemi dibawah cerahnya mentari

alunan kicauan burung...

menjadi saksi saat kau selami sukmaku yang paling dalam

hatimu...

adalah tujuanku untuk berhembus 

menghempas tiap helai rambutmu 

menyingkap kabut yang menghalangimu


hangatku...

akan selalu kau rindu

ketika dinginnya dunia

menembus rangkaian tulangmu

helaian daun yang kutitipkan 

akan selalu menyelimutimu

dari sepertiga malam 

hingga sang surya kembali dari perantauannya


bunga-bungaku yang semakin merekah...

menjadi alasan dari setiap senyummu kekasih

seperti halnya mentari pagi,

sinarku menerangimu, yang hangatnya 

tak pernah menyakitimu


musim gugur adalah hal yang paling kau benci

saat keindahan musim semi yang mulai habis

bunga-bunga yang kupersembahkan untukmu

mulai berjatuhan dan terpijak

tetapi...

ingatlah kekasih 

aku adala musim semimu

yang akan selalu abadi

di setiap garis waktu hidupmu


tidak ada yang dapat memisahkan 

keabadian cinta kita

selain Dia yang mempunyai segalanya


LM

Senin, 17 Januari 2022

cemburu


mentari datang disaat hati kelam 
rasa semu ingkari cinta ini
bayangan siapa yang gelap itu?
suara siapa yang menyahutmu?
angin darimana yang menghempas rambutmu?
tangan siapa yang mengusap air matamu?
perahu darimana yang mengajakmu berlayar?
gema suara siapa yang kudengar di relung hatimu?
cahaya siapa yang terpantul dari binar matamu kasih?
aku tak rela angin lain datang menerbangkan rambutmu 
aku tak rela lirih suaranya berdesir di telingamu
aku tak rela sentuhannya menyentuh tubuhmu

aku tak rela....